Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 27 Maret 2009

Sphinx di Pyramid Giza “Terlahir Kembali”

Seperti umum diketahui, juga menurut ilmuwan, Sphinx di Mesir, aslinya mempunyai gambaran wajah sebagai sebuah singa. Mungkin saja lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya, demikian menurut hasil penelitian seorang ahli geologi berkebangsaan Inggris.

Egyptologist telah lama memperdebatkan tentang monumen itu, sebagian berpendapat, kepalanya adalah gambaran kepala seorang firaun dan badanya adalah se-ekor singa, didirikan pada saat pyramid pertama, sekitar 4,500 tahun yang lalu. Namun seorang ahli geologi, Colin Reader mengungkapkan temuannya, bahwa Sphinx telah didirikan jauh dari yang diperkirakan sebelumnya. Penelitiannya tersebut berbasis kepada bekas erosi yang diakibatkan oleh hujan yang terdapat pada patung Sphinx itu.

Sebuah istana yang terkubur di dataran tinggi Giza, Mesir, memperlihatkan sebuah bukti bahwa telah terdapat aktifitas di daerah itu , sebelum piramid-piramid itu didirikan, ujar Colin Reader.

Dari model -nya memperlihatkan bahwa patung itu lebih tua dari kuburan yang ada di situs itu. Menurutnya, kuburan (pyramid) tersebut mungkin didirikan oleh penduduk yang berdiam di daerah tersebut, sesudahnya.

Seorang ahli efek visual (visual effects) dengan menggunakan data penelitian itu, membuat sebuah gambaran tentang Sphinx, bagaimana terlihat dalam bentuk aslinya.

Peneliti juga menemukan bahwa badan Sphinx dan kepalanya tidak proporsional (seimbang) dalam ukurannya, memberi kesan bahwa itu bukannlah seorang firaun asli.
Seorang ahli arsitek sejarah, Dr Jonathan Foyle, yang bekerja sama dengan Collin Reader dalam proyek penelitian itu, mengungkapkan bahwa kepala dan badan Sphinx sangat-sangat tidak proporsional. Menurutnya, hal itu lah yang membuat dia memperkirakan bahwa Sphinx pada awalnya mempunyai kepala yang berbeda-kepala se-ekor singa.

Sphinx dalam bentuk asli dan seperti terlihat, kepala dan kaki depannya tidak proporsional dengan letak kepalanya

Berdasarkan teori tersebut, ini berarti Sphinx kemudian di “pahat” ulang dan dimodifikasi sesuai dengan model Khufu . Karena buat masyarakat Mesir kuno, singa adalah simbol yang melambangkan kekuatan/kekuasaan melebihi wajah seorang manusia. Ditambah dengan fakta bahwa patung itu mempunyai badan sebagai se-ekor singa, hal itu jauh lebih dapat diterima menurut para ilmuwan, bahwa pada awalnya patung itu mempunyai wajah sebagai se-ekor singa.
Pada masa awal sejarah Mesir kuno, singa telah mendiami daerah Giza dan sekitarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar